Polda Jateng Ungkap Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang di Gunung Kemukus, "Kami Akan Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Setempat untuk Melakukan Penertiban dan Penindakan di Lokasi Tersebut"


MitraTribrataNews.my.id -Semarang -  Polda  Jateng  menunjukkan  komitmennya  dalam  memberantas  dan  menindak  tegas  praktek  eksploitasi  dan  perdagangan  manusia  dengan  modus  prostitusi  terselubung.  Pada  hari  Selasa  (4/2/2025),  Direktorat  Reserse  Kriminal  Umum  (Ditreskrimum)  Polda  Jawa  Tengah  berhasil  mengungkap  kasus  tindak  pidana  perdagangan  orang  (TPPO)  yang  disertai  dengan  dugaan  eksploitasi  seksual  di  kawasan  wisata  Gunung  Kemukus,  Sragen.  Seorang  perempuan  berinisial  S  alias  T  (44),  yang  diduga  sebagai  pelaku  utama,  kini  menjalani  proses  hukum  lebih  lanjut.

 

Hal  itu  diungkapkan  Direktur  Reserse  Kriminal  Umum  Polda  Jateng  (Dirreskrimum),  Kombes  Pol  Dwi  Subagio  dalam  konferensi  pers  ungkap  kasus  Tindak  Pidana  Perdagangan  Orang  (TPPO)  di  Loby  Mako  Ditreskrimum  Polda  Jateng  pada  Selasa,  (4/2/2025)  pagi.

 


Dirinya  mengungkapkan  bahwa  kasus  ini  bermula  dari  laporan  seorang  ibu  bernama  NS  (42)  warga  Tembalang  Kota  Semarang  yang  curiga  terhadap  pekerjaan  yang  ditawarkan  kepada  anaknya  berinisial  AM  (18).

 

“Korban  AM  awalnya  dijanjikan  pekerjaan  sebagai  pelayan  rumah  makan,  namun  kenyataannya  ia  dipaksa  oleh  tersangka  S  untuk  bekerja  sebagai  pekerja  seks  komersial  (PSK)  dan  tidak  diperbolehkan  pulang  tanpa  membayar  sejumlah  uang,”  ujarnya.

 

Lebih  lanjut,  Kombes  Pol  Dwi  Subagio  menjelaskan  bahwa  di  lokasi  tersebut  tersangka  mengoperasikan  tempat  hiburan  tanpa  izin  dan  mempekerjakan  sejumlah  perempuan  sebagai  pemandu  karaoke.  Dua  diantaranya  merupakan  anak  di  bawah  umur  yang  juga  dipekerjakan  sebagai  pekerja  seks  komersial  dalam  praktik  prostitusi  terselubung  yang  dikelola  tersangka.

 

“Selain  menyewakan  kamar  bagi  praktik  prostitusi,  tersangka  juga  mendapat  keuntungan  dari  jasa  pemandu  lagu  atau  LC  yang  bekerja  di  tempatnya.  Bahkan,  korban  mengalami  pembatasan  kebebasan  dengan  dalih  utang,”  tambahnya.

 

Dalam  pengungkapan  kasus  tersebut,  penyidik  turut  mengamankan  sejumlah  barang  bukti,  termasuk  alat  komunikasi,  uang  tunai,  buku  catatan  transaksi,  serta  barang-barang  lain  yang  menguatkan  dugaan  eksploitasi  terhadap  korban.

 

Dirreskrimum  juga  menegaskan  komitmen  Polda  Jateng  untuk  terus  memberantas  dan  menindak  tegas  praktek  eksploitasi  dan  perdagangan  manusia  dengan  modus  prostitusi  terselubung  di  obyek  wisata  Gunung  Kemukus.  Untuk  itu  pihaknya  akan  bekerjasama  dengan  pihak  pemerintah  daerah  setempat  untuk  melakukan  penertiban  dan  penindakan  terhadap  oknum  pengelola  yang  masih  ada.


PEWARTA HUMAS POLDA JATENG 

0 Komentar

Posting Komentar