Polres Purbalingga Tangkap Penjual Obat Terlarang di Karangreja, "Total Barang Bukti yang Diamankan Yaitu 3346 Butir Obat Terlarang Terdiri dari Empat Jenis"


MitraTribrataNews.my.id -Purbalingga -  Polres  Purbalingga  memproses  hukum  penjual  obat  terlarang  yang  diamankan  warga  di  Desa  Karangreja,  Kecamatan  Karangreja,  Kabupaten  Purbalingga.  Hal  itu  diketahui  saat  digelar  konferensi  pers  di  Mapolres  Purbalingga,  Kamis  (6/2/2025).

 

Kasat  Reserse  Narkoba  Polres  PurbaIingga  AKP  Ihwan  Ma'ruf  mengatakan  tersangka  yang  diamankan  yaitu  ZF  (30)  warga  Desa  Paloh  Punti,  Kecamatan  Muara  Satu,  Kabupaten  Lhokseumawe,  Provinsi  Aceh.

 

"Tersangka  ini  tinggal  di  rumah  kos  wilayah  Desa  Karangreja  RT  4  RW  1,  Kecamatan  Karangreja,  Kabupaten  PurbaIingga,"  jelas  Kasat  Reserse  Narkoba  didampingi  Kasi  Humas  AKP  Setyohadi  dan  Kanit  1  Satresnarkoba  Ipda  Roni.

 

Disampaikan  bahwa  modus  tersangka  yaitu  mengedarkan  obat-obatan  berbahaya.  Ada  empat  jenis  obat  terlarang  yang  diedarkan  seperti  Yorindo,  Trihexypenidyl,  Hexymer,  dan  Tramadol.

 

"Total  barang  bukti  yang  diamankan  yaitu  3346  butir  obat  terlarang  terdiri  dari  empat  jenis  tersebut,"  jelasnya.

 

Menurutnya,  pengungkapan  bermula  saat  ada  penyerahan  dari  warga  yang  menangkap  seorang  pria  diduga  menjual  obat  terlarang  pada  hari  Minggu  (26/2/2025)  sekitar  jam  02.00  WIB.  Kemudian  petugas  mengamankan  tersangka  berikut  barang  buktinya.

 

Kasat  Reserse  Narkoba  menambahkan  bahwa  kepada  tersangka  dikenakan  pasal  435  Jo  Pasal  138  ayat  (2)  dan  ayat  (3)  Jo  Pasal  145  ayat  (1)  Undang-undang  Republik  Indonesia  Nomor  17  Tahun  2023  tentang  Kesehatan.

 

"Pelaku  dapat  diancaman  dengan  pidana  paling  lama  12  tahun  dan  pidana  denda  paling  banyak  Rp.  5  Miliar,"  tegasnya.

 

Dari  pengakuan  tersangka,  dia  berjualan  obat  terlarang  di  wilayah  Kecamatan  Karangreja  sudah  berlangsung  kurang  lebih  dua  minggu.  Dia  menjual  obat  terlarang  tersebut  melalui  WhatsApp  dari  tempat  kosnya.

 

"Setelah  transaksi,  kemudian  tersangka  berkeliling  mengantarkan  obat  terlarang  untuk  para  pembelinya,"  ucap  Kasat  Reserse  Narkoba.

 

Tersangka  juga  mengakui  menjual  obat  terlarang,  bekerja  kepada  seseorang  yang  tidak  dikenal.  Dengan  janji  akan  diberikan  upah  sebesar  Rp.  2  juta  setiap  bulan.  Komunikasi  tersangka  dengan  bos  yang  menyuruhnya  hanya  melalui  telepon.

 

Dari  data,  tersangka  pernah  diproses  hukum  karena  kasus  penyalahgunaan  obat  terlarang  pada  tahun  2023  di  wilayah  Kabupaten  Tegal.

 

Pewarta:  Humas  Polres  PurbaIingga

Redaksi : MitraTribrataNews.my.id

0 Komentar

Posting Komentar