Polres Sragen Selesaikan Perkara Pencurian Emas di Sambungmacan via Restoratif Justice, "Pelaku Mengaku Khilaf Karena Terdesak Kebutuhan Ekonomi untuk Membiayai Dua Anak serta Orangtua yang Sakit Keras"


MitraTribrataNews.my.id-Sragen -  Polres  Sragen  menunjukkan  komitmennya  dalam  menjalankan  hukum  yang  humanis  dan  solutif.  Perkara  pencurian  yang  dilakukan  oleh  Sukimin  alias  Gigek  (48),  warga  Dukuh  Butuh,  Desa  Banaran,  Kecamatan  Sambungmacan,  Sragen,  akhirnya  diselesaikan  secara  damai  melalui  mekanisme  restorative  justice  di  Mapolsek  Sambungmacan.

 

Kasus  ini  bermula  saat  Sukimin  mengambil  perhiasan  milik  Sri  Lestari  di  rumah  Aditya  Putra  Pamungkas,  warga  Desa  Banaran,  Kecamatan  Sambungmacan,  Kabupaten  Sragen.  Perhiasan  yang  dikira  emas  murni  ternyata  hanya  imitasi  dengan  nilai  sekitar  Rp  150.000.

 

Kapolres  Sragen,  AKBP  Petrus  Parningotan  Silalahi,  menjelaskan  bahwa  keputusan  penyelesaian  perkara  secara  damai  diambil  dengan  mempertimbangkan  kondisi  pelaku  yang  merupakan  tulang  punggung  keluarga.

 

“Sukimin  harus  membiayai  dua  anaknya  yang  masih  kecil  dan  merawat  orangtuanya  yang  sakit  keras.  Kondisi  ekonominya  sangat  memprihatinkan,  bahkan  kebutuhan  makan  sehari-hari  dibantu  oleh  tetangga,”  ujar  Kapolres.

 

Dalam  pertemuan  yang  difasilitasi  Polsek  Sambungmacan  dan  disaksikan  Kepala  Desa  Banaran,  Sukimin  mengakui  kesalahannya  dan  meminta  maaf  kepada  korban.  Korban  yang  telah  menerima  kembali  perhiasannya  dengan  utuh  sepakat  untuk  tidak  melanjutkan  perkara  ke  persidangan.

 

"Musyawarah  ini  demi  asas  kemanusiaan  dan  pemulihan  hubungan  sosial.  Pelaku  bukan  residivis  dan  dikenal  baik  di  lingkungan  masyarakat,"  tambah  Kapolres.

 

Kesepakatan  damai  tersebut  mendapat  apresiasi  dari  masyarakat  setempat  yang  menilai  langkah  Polsek  Sambungmacan  dan  Polres  Sragen  sebagai  bentuk  pendekatan  hukum  yang  humanis  dan  solutif.

 

Kasus  ini  sendiri  bermula  ketika  korban  Sri  Lestari  mendapati  perhiasannya  yang  ditaruh  di  meja  depan  kamar  tidur  hilang  saat  dirinya  tertidur.  Perhiasan  tersebut  semula  dikira  emas  dengan  nilai  sekitar  Rp  15  juta.

 

Setelah  menerima  laporan  korban  pada  1  Februari  2025,  Unit  Reskrim  Polsek  Sambungmacan  segera  melakukan  penyelidikan.

 

Berdasarkan  informasi  saksi-saksi,  pelaku  mengarah  kepada  Sukimin  yang  merupakan  tetangga  dan  pembantu  di  rumah  calon  suami  korban.  Pelaku  diketahui  melarikan  diri  dari  rumahnya  yang  bersebelahan  dengan  lokasi  kejadian.

 

Melalui  serangkapan  penyelidikan,  akhirnya  tim  resmob  Polsek  Sambungmacan  berhasil  menemukan  pelaku  dan  berkoordinasi  dengan  Polres  Blitar  untuk  melacak  keberadaan  pelaku  di  wilayah  Ngawi  dan  berhasil  membawa  pelaku  untuk  diamankan  di  Terminal  Gendingan


PEWARTA HUMAS POLRES SRAGEN 

REDAKSI   MitraTribrataNews.my.id

0 Komentar

Posting Komentar