Saat tim Mitra Tribrata News menemui Lurah Tlogorejo, Bapak Didik SOELEMAN, beliau dengan tegas mengungkapkan besarnya penderitaan warga akibat bencana ini.
"Petani merugi besar! Mereka baru tanam, tapi sawah sudah berubah jadi lautan. Kerugian sudah lebih dari Rp250 juta! Dan yang lebih menyakitkan, penyebabnya masih sama: Pintu Air B15 yang sudah enam tahun rusak, tapi tak pernah diperbaiki!" ujar Didik dengan nada penuh kecewa.
Pintu Air B15 yang seharusnya menjadi pengendali air justru menjadi biang keladi bencana! Enam tahun lamanya warga menjerit meminta perbaikan, namun pemerintah tetap bungkam, tak ada solusi, tak ada tindakan nyata!
Bapak Didik bersama warga dan perangkat desa bahkan mengaku harus berkeliling setiap malam untuk meninjau langsung kondisi banjir yang terus mengancam warganya. Namun sampai kapan ia dan rakyat harus menghadapi ini sendirian tanpa kepedulian pemerintah?
"Saya berharap pintu air ini segera diperbaiki! Jika dibiarkan terus seperti ini, setiap tahun petani akan terus mengalami kerugian. Bagaimana mungkin rakyat kecil bisa bertahan kalau terus-menerus dihantam bencana tanpa ada solusi?" tegasnya.
Warga Berharap hal ini segera ditangani , agar program ketahanan pangan nasional bisa terlaksana dan tersukseskan.
Jika tidak segera ditangani, bukan hanya sawah yang hancur, tapi juga masa depan pertanian dan perekonomian rakyat kecil!
Pewarta SSH
Redaksi MitraTribrataNews.my.id
0 Komentar