Demak, 14 Maret 2025 – Warga Sayung Tempe kini benar-benar berada di ujung kesabaran. Sudah berhari-hari mereka terjebak dalam banjir yang tak kunjung surut, sementara pemerintah hanya diam dan berpangku tangan. Harapan agar ada tindakan cepat justru berakhir dengan kekecewaan mendalam.
Respons pemerintah yang lamban, minim perhatian, dan tanpa solusi konkret semakin memicu kemarahan warga. Salah satu warga, AP, menyampaikan amarahnya kepada tim investigasi kami. “Masyarakat menangis, rumah terendam, kehidupan lumpuh, tapi tak ada solusi! Kepala desa seakan menutup mata, dan lebih parahnya, kelurahan serta ibu bupati juga diam saja. Apa mereka tuli dan buta melihat penderitaan kami?” ujarnya dengan suara penuh emosi.
Banjir ini diduga kuat merupakan dampak langsung dari proyek Tol Semarang-Demak yang telah merusak sistem drainase dan menghambat aliran air di wilayah tersebut. Alih-alih memberikan manfaat, proyek ini justru menciptakan bencana berkepanjangan bagi warga. Mereka kini harus hidup dalam genangan air, tanpa kepastian kapan cobaan ini berakhir.
“Tol ini bukan membawa kesejahteraan, tapi malah melukai kami! Pemerintah berdalih proyek ini untuk kemajuan, tapi kenyataannya hanya meninggalkan penderitaan. Di mana kajian AMDAL mereka? Atau memang sejak awal rakyat sudah dikorbankan demi kepentingan segelintir orang?” ujar warga lainnya dengan penuh kemarahan.
Saat ini, warga Sayung hanya bisa bertahan di tengah kepedihan dan ketidakpastian. Sementara itu, pejabat yang seharusnya bertanggung jawab masih saja bungkam. Sampai kapan rakyat harus menderita sebelum pemerintah mau membuka mata?
Pewarta Rizki
Redaksi MitraTribrataNews.my.id
0 Komentar