Mesuji - Situasi di SMP Negeri Satu Atap 2 Way Serdang, Kabupaten Mesuji, kini menjadi sorotan dan alarm bagi dunia pendidikan di wilayah tersebut. Diduga Kepala Sekolah SMPN Satu Atap 2 Way Serdang jarang masuk sekolah, yang mengakibatkan kedisiplinan guru semakin kurang kondusif dan berdampak pada pembentukan karakter siswa.
Kondisi ruang guru yang tampak tidak terurus dan berantakan semakin memperkuat dugaan lemahnya kepemimpinan di lingkungan sekolah ini. Sikap beberapa tenaga pendidik yang enggan menanggapi pertanyaan dari awak media juga menunjukkan ketidakpedulian terhadap tata tertib dan lingkungan kerja mereka sendiri.
Terkait kondisi ini, Bupati Mesuji dalam briefing pejabat beberapa waktu lalu, menegaskan pentingnya reformasi birokrasi, termasuk di sektor pendidikan. Jika komitmen ini benar-benar diterapkan oleh Dinas Pendidikan, harus segera turun tangan untuk mengevaluasi sekolah-sekolah yang mengalami penurunan kedisiplinan kerja atau kualitas manajemen.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah Zainal Aripin membantah tuduhan bahwa dirinya jarang masuk sekolah. "Saya tetap hadir di sekolah, walaupun pulang lebih awal," ujarnya.
Persoalan ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Langkah konkret seperti inspeksi mendadak, audit kinerja Kepala Sekolah, serta peningkatan pengawasan sekolah harus segera dilakukan. Jika tidak, yang dirugikan bukan hanya institusi pendidikan, tetapi juga generasi penerus yang kehilangan figur panutan dalam pembentukan karakter dan disiplin mereka. Kini, Masyarakat menunggu respons dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mesuji, apakah akan ada tindakan nyata atau hanya janji tanpa realisasi?
Redaksi: Global Investigasi News
Pewarta: Juari/team
0 Komentar