Sukoharjo - Penutupan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) yang terjadi pada Sabtu (1/3/2025) telah menimbulkan dampak sosial ekonomi yang signifikan di Sukoharjo. Ribuan karyawan Sritex terkena PHK massal, meninggalkan ketidakpastian dan kecemasan di kalangan mereka dan keluarga. Menanggapi situasi ini, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyiapkan sejumlah langkah konkret untuk membantu para korban PHK.
"Kami prihatin dengan nasib para karyawan yang terkena PHK. Mereka harus segera mencari pekerjaan baru agar dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarga," ujar Gubernur Jateng saat mengunjungi Sukoharjo, Sabtu (1/3/2025). "Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu mereka mengatasi kesulitan yang dihadapi."
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah menyiapkan balai latihan kerja (BLK) untuk memberikan bekal kepada para korban PHK. "Kami sudah berkoordinasi dengan kementerian untuk memberikan bekal kepada korban PHK," jelas Gubernur Jateng. "BLK akan memberikan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja sehingga mereka dapat mencari pekerjaan baru dengan lebih mudah."
Selain menyiapkan BLK, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga akan memberikan bantuan lainnya kepada para korban PHK, seperti bantuan modal usaha dan program perlindungan sosial. "Kami berupaya semaksimal mungkin untuk membantu mereka mengatasi kesulitan yang dihadapi," tegas Gubernur Jateng.
Langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini diharapkan dapat mengurangi dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan oleh PHK massal di Sritex. "Kami berharap bantuan ini dapat memberikan solusi yang konkret bagi para korban PHK dan membantu mereka bangkit kembali," ujar Gubernur Jateng.
Redaksi: MitraTribrataNews.my.id
Pewarta: ALM
0 Komentar