Kadis Tenaga Kerja Kudus Ditetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Pembangunan SIHT, RKHA Terancam Diberhentikan Sementara: Kejari Kudus Selidiki Dugaan Kerugian Negara


Kudus -  Dugaan korupsi kembali mengguncang Kabupaten Kudus.  RKHA,  saat  ini  menjabat  sebagai  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja,  Perindustrian,  Koperasi,  dan  UKM  Kudus,  ditetapkan  sebagai  tersangka  oleh  Kejaksaan  Negeri  (Kejari)  Kudus  pada  Rabu  (5/3/2025).  Penetapan  tersangka  ini  berkaitan  dengan  kasus  dugaan  tindak  pidana  korupsi  terkait  pembangunan  Sentra  Industri  Hasil  Tembakau  (SIHT).  Sebagai  aparatur  sipil  negara  (ASN),  RKHA  kini  terancam  diberhentikan  sementara  selama  proses  hukum  berjalan.

 

"Penetapan  tersangka  ini  merupakan  tahap  lanjutan  dari  proses  penyelidikan  yang  telah  dilakukan  oleh  tim  penyidik  Kejari  Kudus,"  ujar  Kepala  Kejari  Kudus,  Dr.Henryadi W Putro,S.H., M.H "Berdasarkan  bukti  yang  telah  dikumpulkan,  tim  penyidik  meyakini  bahwa  RKHA  terlibat  dalam  dugaan  tindak  pidana  korupsi  ini."

 

Dugaan  korupsi  yang  menjerat  RKHA  terkait  dengan  pengadaan  barang  dan  jasa  dalam  pembangunan  SIHT.  "Dugaan  kerugian  negara  dalam  kasus  ini,"  jelas  Kepala  Kejari  Kudus.  "Tim  penyidik  masih  terus  melakukan  penyelidikan  dan  pengumpulan  bukti  untuk  mengungkap  seluruh  kasus  korupsi  ini."

 

Kejari  Kudus  menyatakan  bahwa  RKHA  diduga  melakukan  tindakan  korupsi  yang  mengakibatkan  kerugian Negara.  "Kami  akan  terus  melakukan  penyelidikan  dan  pengumpulan  bukti  untuk  mengungkap  seluruh  kasus  korupsi  ini,"  tegas  Kepala  Kejari  Kudus.

 

Atas  penetapan  tersangka  ini,  RKHA  terancam  diberhentikan  sementara  dari  jabatannya  sesuai  dengan  peraturan  perundang-undangan  yang  berlaku.  "Kami  akan  menjalankan  proses  hukum  sesuai  dengan  aturan  yang  berlaku,".  "Kami  juga  akan  menjalankan  proses  hukum  sesuai  dengan  aturan  yang  berlaku."

 

Penetapan  tersangka  RKHA  menimbulkan  keprihatinan  di  kalangan  masyarakat  Kudus.  Masyarakat  mengharapkan  proses  hukum  dijalankan  secara  transparan  dan  adil.  "Kami  mengharapkan  agar  proses  hukum  dijalankan  secara  transparan  dan  adil,"  ujar  Salah Satu Warga Yang Tidak Mau Di Sebutkan Namanya.  "Kami  juga  mengharapkan  agar  kasus  korupsi  ini  dapat  diselesaikan  dengan  cepat  dan  tegas."

 

Redaksi: MitraTribrataNews.my.id

 

Pewarta: ALM

0 Komentar

Posting Komentar