Demak, 12-03-2025- Mitra Tribrata News – Ratusan hektare sawah di Desa Turitempel, Kabupaten Demak, terendam banjir akibat curah hujan tinggi dan rusaknya pintu air B15 yang sudah enam tahun tak kunjung diperbaiki. Banjir ini menjadi ancaman serius bagi program swasembada pangan yang tengah digalakkan pemerintah, namun ironisnya, hingga kini tak ada langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten Demak untuk menangani bencana ini.
Saat tim Mitra Tribrata News mendatangi Desa Turitempel, kondisi sawah yang terendam air tampak mengenaskan. Para petani hanya bisa pasrah melihat tanaman padi mereka membusuk. Bapak Rohmat, Lurah Turitempel, mengungkapkan bahwa dirinya sudah berulang kali menyuarakan permasalahan ini dalam rapat bersama Bupati Demak, Estianah, di pendopo kabupaten. Namun, hingga kini, tidak ada tindakan nyata dari pemerintah daerah.
"Setiap rapat saya selalu menyampaikan keluhan warga terkait pintu air B15 yang jebol sejak enam tahun lalu. Tapi sampai sekarang belum ada perbaikan. Sekarang banjir makin parah, sawah terendam, dan petani semakin merugi," ujar Rohmat dengan nada kecewa.
Yang lebih mengejutkan, saat tim mencoba menghubungi Bupati Demak, Estianah, untuk meminta tanggapan terkait bencana ini, upaya tersebut menemui jalan buntu. Tidak ada respons dari pihak bupati maupun dinas terkait.
Kondisi ini memicu kemarahan warga yang merasa pemerintah lepas tangan terhadap penderitaan mereka. Program swasembada pangan yang dicanangkan seolah menjadi isapan jempol jika persoalan infrastruktur vital seperti pintu air B15 dibiarkan terbengkalai bertahun-tahun tanpa solusi.
Warga berharap agar pemerintah segera turun tangan sebelum situasi semakin memburuk. Jika tidak, bukan hanya gagal panen yang akan terjadi, tetapi juga ancaman krisis pangan yang lebih luas di Kabupaten Demak, Ujar Kepala Desa Turi tempel.
Pewarta SSH
Redaksi MitraTribrataNews.my.id
0 Komentar