Tambang Pasir Ilegal di Bengkulu Utara Tetap Beroperasi, Ancam Ekosistem Laut: Polres Didesak Tegas Menindak


Bengkulu Utara, Senin (17 Maret 2025) -  Himbauan  larangan  adanya  galian  C  tambang  pasir  yang  dikeluarkan  Polres  Bengkulu  Utara  tampaknya  tidak  digubris  oleh  para  oknum  penambang  pasir  ilegal  di  wilayah  Kecamatan  Air  Padang.  Aktivitas  penambangan  masih  beroperasi  setiap  harinya  walau  sudah  diketahui  mengancam  ekosistem  laut  dan  lingkungan  pesisir.

 

Berdasarkan  hasil  investigasi  tim  awak  media  di  lapangan,  Senin  (17  Maret  2025),  ditemukan  beberapa  lokasi  galian  C  tambang  pasir  pantai  yang  diduga  ilegal  di  Kecamatan  Air  Padang.  Meskipun  himbauan  larangan  telah  dikeluarkan  oleh  Polres  Bengkulu  Utara,  penambangan  pasir  masih  beroperasi  secara  terang-terangan.

 

Dampak  negatif  dari  penambangan  pasir  laut  secara  ilegal  sangat  nyata  dan  berbahaya  bagi  ekosistem  laut  dan  lingkungan  pesisir.  Beberapa  dampak  yang  terjadi  adalah:

 

- Abrasi dan Erosi Pantai:  Penambangan  pasir  laut  meningkatkan  abrasi  dan  erosi  pantai,  mengancam  keutuhan  daratan  dan  permukiman  di  sekitarnya.

- Kerusakan Ekosistem Laut:  Penambangan  menghancurkan  habitat  laut  seperti  terumbu  karang,  rumput  laut,  dan  wilayah  pemijahan  ikan,  mengakibatkan  kerugian  ekonomi  dan  keanekaragaman  hayati.

- Pencemaran Laut:  Aktivitas  penambangan  menimbulkan  pencemaran  laut  akibat  sedimentasi  dan  bahan  kimia  yang  tercemar  ke  air  laut,  mengancam  kesehatan  biota  laut  dan  manusia.

- Peningkatan Banjir Rob:  Penambangan  pasir  laut  menyebabkan  dasar  perairan  menjadi  curam  dan  dalam,  meningkatkan  intensitas  banjir  rob  di  pesisir  pantai.

- Konflik Sosial:  Aktivitas  penambangan  ilegal  seringkali  menimbulkan  konflik  sosial  antara  masyarakat  yang  pro-lingkungan  dan  para  penambang.

 

Berdasarkan  pasal  160  ayat  (2)  Undang-Undang  No.  4  Tahun  2009  Tentang  Pertambangan  Mineral  dan  Batubara  (UUPMB),  setiap  orang  yang  tidak  mempunyai  IUP  Eksplorasi  tetapi  melakukan  kegiatan  operasi  produksi  dipidana  dengan  penjara  paling  lama  5  (lima)  tahun  dan  denda  paling  banyak  Rp10.000.000.000,00  (sepuluh  miliar  rupiah).

 

Dengan  adanya  aktivitas  pertambangan  pasir  ilegal  di  wilayah  pesisir  pantai  Kecamatan  Air  Padang  yang  melawan  hukum  diduga  mendapatkan  omset  juta'an  rupiah  setiap  harinya.  Polres  Bengkulu  Utara  didesak  untuk  menindak  tegas  para  pelaku  dan  melindungi  ekosistem  laut  dari  kerusakan  yang  lebih  parah.

 

Redaksi: MitraTribrataNews.my.id

 

Pewarta: Humas/Red

0 Komentar

Posting Komentar