Denpasar Barat, 14 Maret 2025 - Tim kuasa hukum dan Tim ARUN (ADVOKASI RAKYAT UNTUK NUSANTARA Kab.Tabanan) menyatakan siap mendampingi (ES), seorang asisten rumah tangga yang menjadi korban penganiayaan dari keluarga (FN) yang bekerja di salah satu perusahaan dealer penjualan mobil di Bali. Tim ARUN dan Tim yang menerima kuasa dari perkara ini menganggap kasus ini sangat memprihatinkan karena melibatkan pelanggaran norma dan hak asasi manusia yang dilakukan oleh suami dan istri terlapor.
"Dari bukti-bukti yang ada serta keterangan beberapa saksi di lingkungan terlapor berdomisili, memang sudah terbukti kuat dan jelas bahwa terjadi kekerasan. Ini merupakan pelanggaran terhadap norma yang ada dan hak asasi manusia," ujar Fina Uloy Sancha, Perwakilan Tim Kuasa dan Tim ARUN, Alianto, Ketua ARUN Kab. Tabanan, dan Fadly, Bendahara Umum ARUN Kab. Tabanan.
Tim ARUN dan Tim Kuasa menjelaskan bahwa alasan terlapor yang mengatakan bahwa mereka hanya "mendidik" korban karena menganggapnya sebagai anak sendiri tidak dapat dibenarkan. "Korban adalah seorang pekerja Asisten Rumah Tangga, bukan anggota keluarga. Mereka tidak berhak melakukan kekerasan atas nama "mendidik"," tegasnya.
Tim ARUN dan Tim Advokat yang tergabung akan melakukan langkah-langkah selanjutnya untuk mendapatkan keadilan bagi (ES). "Kami akan berkoordinasi dengan penyidik dan mengajak kerjasama untuk menangani kasus ini. Selain itu, kami juga akan bersurat ke beberapa stakeholder yang khusus menangani kasus perempuan, seperti P2TP2A dan Komnas Perempuan," jelasnya.
Tim ARUN dan Tim Kuasa Hukum juga akan melakukan langkah pertama dengan bersurat ke tempat kerja terlapor untuk mencegah terlapor meninggalkan wilayah. "Dengan pendampingan pengacara dan Tim ARUN Kab. Tabanan, kami akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan keadilan bagi (ES)," tutupnya.
Redaksi: MitraTribrataNews.my.id
Pewarta: ADV ALIANTO SH/Team
0 Komentar