Semarang, 5 Maret 2025 – Warga Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap kondisi tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di wilayah tersebut. Tumpukan sampah yang terus menggunung menciptakan bau busuk yang menyengat, mengganggu kehidupan sehari-hari warga.
Saat melintas di area tersebut, warga harus menahan napas karena aroma yang menusuk hidung. Bahkan, sampah sudah meluber hingga ke jalan, mengganggu pengguna jalan yang melintas. Masalah ini semakin parah dengan datangnya musim hujan, yang membuat sampah membusuk dan berpotensi menjadi sumber penyakit.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang dan lurah setempat telah berupaya menangani permasalahan ini dengan mengusulkan penutupan TPS. Lurah Muktiharjo Kidul menegaskan bahwa sampah di TPS tersebut bukan hanya berasal dari lingkungan setempat, tetapi juga dari daerah lain seperti Tlogosari dan Gemah. "Kalau bisa TPS ini ditutup, agar tidak lagi meresahkan warga," ujarnya.
Kemarahan warga pun memuncak. Salah seorang warga dengan nada geram menyampaikan, "Kami sudah bosan dengan janji-janji kosong! Bau sampah ini bikin mual, meresahkan, dan bisa menimbulkan penyakit! Mau nunggu warga sakit dulu baru bertindak?"
Masyarakat menuntut agar TPS ini benar-benar dikelola dengan baik dan tidak berubah menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) permanen. Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini bisa menjadi bom waktu yang mengancam kesehatan dan lingkungan sekitar.
Warga mendesak DLH Kota Semarang dan pemerintah setempat untuk segera bertindak nyata sebelum kondisi semakin memburuk. "Jangan tunggu warga turun aksi baru bergerak! Ini bukan sekadar masalah bau, tapi ancaman bagi kesehatan kami!" tegas warga.
Kini, warga menanti langkah konkret pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini sebelum dampaknya semakin meluas.
Pewarta SSH
Redaksi MitraTribrataNews.my.id
0 Komentar