Driver Ojol Keluhkan "Pemaksaan" Ikut Grab Hemat, Grab Indonesia Membantah


Jakarta, 24 April 2025 – Mitra Tribrata News Koalisi Ojol Nasional (KON) mengadukan keluhan para pengemudi ojek online (ojol) ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI terkait dugaan "pemaksaan" pendaftaran dalam layanan Grab Hemat. Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (23/4), para driver menilai program baru ini justru merugikan mereka.


Joel, dari Dewan Presidium Pusat KON, menilai bonus Hari Raya (BHR) dari aplikator tidak benar-benar gratis. Ia menduga program Grab Hemat menjadi cara terselubung untuk menarik kembali bonus yang diberikan kepada pengemudi.


"Awalnya program Grab Hemat muncul biasa saja, tapi lambat laun layanan standar dikurangi, lalu muncul notifikasi: 'Bagi driver yang mau daftar, silakan daftar untuk mendapatkan lebih banyak orderan'," kata Joel. Ia menambahkan bahwa jika driver tidak mendaftar, mereka sulit mendapatkan pesanan, sementara tarif Grab Hemat lebih murah dari tarif standar.


Driver yang tidak mengikuti layanan ini, lanjut Joel, mengeluhkan penghasilan yang anjlok. Selain itu, muncul kebijakan baru: pemotongan Rp3.000 untuk 1-2 orderan Grab Hemat, hingga potongan maksimal Rp20.000 per hari, di luar potongan 20 persen dari aplikasi.


Keluhan serupa disampaikan Ateng, salah satu driver yang turut hadir dalam RDPU. Ia mengaku pendapatannya menurun drastis setelah hadirnya Grab Hemat.


"Kalau gak ikut Grab Hemat, kita sepi orderan. Muter seharian cuma dapat satu order, habis di bensin. Padahal kita butuh nafkahi keluarga," curhatnya.


Program Grab Hemat juga menuai reaksi dari sisi konsumen. Beberapa penumpang mengeluhkan pembatalan sepihak oleh driver saat menggunakan layanan hemat, atau merasa diperlakukan kurang ramah.


Menanggapi hal ini, Communications Manager Grab Indonesia, Giovani Anggasta, membantah tuduhan pemaksaan kepada driver.


"Pemaksaan itu tidak benar," tegas Giovani.


Sementara itu, Director Mobility & Logistics Grab Indonesia, Tyas Widyastuti, menjelaskan bahwa program Akses Hemat bersifat opsional, bukan kewajiban. Mitra pengemudi dapat mendaftar maupun membatalkan keikutsertaan kapan saja tanpa biaya tambahan.


"Program ini bertujuan memberi kesempatan tambahan kepada driver untuk mendapatkan akses GrabCar Hemat, dengan ketentuan biaya langganan yang berbeda-beda tiap kota dan diinformasikan saat pendaftaran," jelas Tyas.


Grab Indonesia juga menegaskan bahwa program ini dibuat sebagai respon atas masukan mitra pengemudi terkait layanan hemat dan akan terus dievaluasi serta disesuaikan ke depannya.


Pewarta : Rizky Andrian

0 Komentar

Posting Komentar