Momentum MURI, Pelayanan KB MOP di RSUD dr. Soebandi Jember Disambut Antusias


Jember – Dalam rangka momentum pencatatan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk program Vasektomi atau Metode Operasi Pria (MOP), RSUD dr. Soebandi Jember menggelar pelayanan KB MOP serentak, Sabtu (26/4/2025). Kegiatan ini turut disaksikan langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Jember, Gytha Eka Puspita, istri dari Bupati Jember Muhammad Fawait.


Ny. Gytha hadir didampingi Direktur RSUD dr. Soebandi, dr. Nyoman Soemantri, serta Pelaksana Harian Kepala DP3AKB Jember, Regar Jeane Dealen Nangka. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap para pria yang bersedia ikut serta dalam program KB MOP ini.


“Kami mengapresiasi, ternyata yang bersedia ikut KB bukan hanya perempuan, tetapi juga pria. Ini menunjukkan peningkatan kesadaran bersama dalam menjaga kesehatan keluarga,” ujarnya.


KB MOP sendiri merupakan metode kontrasepsi permanen dengan prosedur memotong atau mengikat saluran sperma (Vas Deferen), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur. Menariknya, menurut penjelasan medis yang disampaikan kepada Ny. Gytha, metode ini kini dapat dilakukan dengan hanya mengikat, tanpa perlu memotong, dan memungkinkan untuk dibuka kembali bila diperlukan.


Plh Kepala DP3AKB Jember, Regar Jeane DN, menambahkan bahwa keterlibatan pria dalam program KB masih menjadi tantangan tersendiri, mengingat stigma lama bahwa KB adalah tanggung jawab perempuan.


“Ini menjadi tantangan kami untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat melalui para penyuluh. MOP ini aman, dan pemerintah tentu tidak mungkin membahayakan rakyatnya,” tegasnya.


Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur, BKKBN Pusat, dan Pemerintah Kabupaten Jember, dengan target minimal 15 peserta. Meski beberapa peserta sempat mengundurkan diri, jumlah pendaftar tetap menunjukkan antusiasme yang tinggi.


Salah satu akseptor, Samsul Huda, warga Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, mengaku telah menjalani KB MOP selama tujuh bulan tanpa efek samping yang merugikan.


“Setelah ikut MOP, justru stamina saya bertambah. Gairah seksual meningkat, durasi bertambah, bahkan ukuran juga membesar. Ini perubahan luar biasa,” ungkap pria berusia 55 tahun yang juga bertugas di TNI ini.


Senada dengan itu, Anang Purwadi, warga Kecamatan Wuluhan lainnya, memutuskan mengikuti program MOP demi kesehatan istrinya yang mengalami hipertensi.


“Saya mantap ikut KB MOP demi istri. Saya gak khawatir sama sekali,” ujarnya penuh keyakinan.


Dengan keberhasilan acara ini, RSUD dr. Soebandi bersama seluruh pihak terkait berharap program KB MOP semakin dikenal luas dan mampu mengubah paradigma, bahwa keluarga berencana adalah tanggung jawab bersama, antara pria dan wanita.


Pewarta : Joni

0 Komentar

Posting Komentar