Bupati Jember Gratiskan Parkir, Simbol Kepemimpinan Pro-Rakyat dan Kritik terhadap Neoliberalisme Kota


Jember – 23/05/25 -Pemerintah Kabupaten Jember resmi menerapkan kebijakan parkir gratis di sejumlah titik strategis di wilayahnya. Kebijakan ini menuai perhatian publik karena dinilai bukan sekadar penghapusan retribusi, melainkan mengandung pesan politik yang kuat terkait keberpihakan dan representasi kekuasaan yang berpihak kepada rakyat kecil.


Dalam kajian semiotika politik, kebijakan parkir gratis ini dipahami sebagai simbol perlawanan terhadap sistem lama yang dianggap sarat pungli dan komersialisasi ruang publik. Kebijakan ini juga mencerminkan kehadiran negara yang melayani, bukan menuntut.


“Parkir gratis adalah tanda bahwa pemerintah hadir untuk rakyat. Ini bukan hanya soal teknis, tetapi bentuk nyata keberpihakan pemimpin,” ujar Andi Suprapto, S.Sos., M.Si, pengamat politik lokal.


Kebijakan ini sekaligus menjadi bentuk politik representasi, yang menunjukkan kedekatan Bupati Jember dengan masyarakat menengah ke bawah. Penghapusan biaya parkir bukan hanya membantu secara ekonomi, tetapi juga menyentuh sisi psikologis warga yang merasa diperhatikan.


Selain itu, kebijakan ini menjadi kontra-narasi terhadap neoliberalisme dalam tata kelola kota. Di saat banyak daerah justru mengomersialisasi ruang publik, Bupati Jember mengambil langkah berbeda dengan memastikan akses ke ruang kota sebagai hak dasar, bukan komoditas.


“Langkah ini menunjukkan diferensiasi politik yang kuat. Bupati tampil sebagai pengambil keputusan yang cepat, berani, dan konkret, bukan hanya pandai berpidato,” lanjut Andi.


Kebijakan parkir gratis ini juga dinilai sukses menciptakan simbol yang kuat di mata publik. Di tengah kompleksitas teknis kebijakan daerah, simbol-simbol konkret seperti ini lebih mudah diingat dan membangun citra kepemimpinan yang otentik.


Apakah kebijakan ini semata strategi politik, atau murni bentuk cinta pada Jember? Waktu dan masyarakat akan menjadi saksi. Yang jelas, kebijakan ini telah menyentuh langsung kebutuhan warga dan membuka harapan baru akan hadirnya pemerintah yang benar-benar berpihak kepada rakyat.


Pewarta  :  Slamet Raharjo

0 Komentar

Posting Komentar