Rumah CEO PSIS Semarang Dilempari Bunga, Suporter Protes Kinerja Manajemen


Semarang – Aksi protes unik terjadi di Semarang usai kekalahan PSIS dari PSS Sleman pada Jumat (9/5/2025). Ratusan suporter PSIS mendatangi rumah CEO klub, Yoyok Sukawi, dan melemparinya dengan bunga sebagai simbol kekecewaan mendalam atas performa buruk tim dan manajemen.


PSIS Semarang saat ini berada di ambang degradasi dari BRI Liga 1. Kekalahan 1-2 dari PSS Sleman di Stadion Jatidiri membuat PSIS tertahan di peringkat ke-16 klasemen sementara, dengan hanya mengoleksi 25 poin dari 32 pertandingan. Mereka terpaut enam poin dari zona aman yang ditempati Semen Padang.


Situasi semakin genting karena PSIS bisa dipastikan terdegradasi apabila Semen Padang meraih minimal satu poin saat menghadapi Persebaya Surabaya. Jika itu terjadi, selisih tujuh poin tak akan bisa dikejar dalam dua laga tersisa.


Aksi pelemparan bunga dilakukan sebagai bentuk sindiran dan kekecewaan terhadap CEO Yoyok Sukawi, yang dinilai gagal mengelola klub. Para suporter menilai masalah internal, seperti keterlambatan pembayaran gaji pemain, menjadi faktor utama menurunnya performa tim di lapangan.


“Ini bentuk kritik kami yang damai, tapi serius. Kami sudah muak dengan janji-janji kosong,” ujar salah satu suporter yang ikut dalam aksi.


Manajemen PT Mahesa Jenar, perusahaan yang menaungi PSIS, belum memberikan pernyataan resmi terkait aksi ini. Namun tekanan publik terhadap Yoyok Sukawi terus meningkat, seiring harapan agar PSIS bisa segera berbenah—baik dari sisi teknis maupun struktural.


Dengan ancaman degradasi yang semakin nyata, nasib PSIS Semarang kini berada di ujung tanduk.


Pewarta : Rizky Andrian 

0 Komentar

Posting Komentar