SEMARANG – Dalam upaya pencegahan premanisme di wilayah rawan, Satgas Binmas Polda Jawa Tengah kembali turun langsung memberikan penyuluhan kepada masyarakat di sekitar kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan perempatan sekitarnya. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi preemtif kepolisian untuk menekan aksi pungutan liar (pungli). Minggu ( 25/5/2025)
Sebanyak 14 personel Satgas Binmas dilibatkan dalam kegiatan bimbingan dan penyuluhan (binluh), yang menyasar warga, pengguna jalan, dan pekerja pelabuhan. Edukasi diberikan secara langsung dengan pendekatan persuasif, mengajak masyarakat untuk waspada terhadap aksi premanisme serta tidak ragu melaporkan jika menemukan praktik pungli.
“Kami tidak ingin masyarakat menjadi korban, tapi juga ikut menjadi pelapor. Pungli oleh calo di kawasan pelabuhan harus dihentikan bersama-sama,” tegas Kasatgas Binmas, Kombes Pol. Siti Rondhijah Minggu (26/5)
Menurutnya, kawasan perempatan dan pelabuhan kerap menjadi lokasi bagi oknum pelaku pungli, terutama kepada sopir kendaraan besar atau pengunjung yang tidak memahami alur administrasi pelabuhan.
Selain memberikan imbauan secara langsung, petugas juga mendata sejumlah titik yang berpotensi menjadi tempat aktivitas pungli untuk ditindaklanjuti oleh satuan tugas lainnya.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto, menekankan bahwa pemberantasan premanisme tidak hanya dilakukan melalui penindakan, tetapi juga edukasi sebagai upaya jangka panjang membangun kesadaran hukum masyarakat.
“Premanisme adalah musuh bersama. Kami tidak hanya bertindak saat ada laporan, tetapi juga aktif mencegah. Kehadiran Satgas Binmas di lapangan adalah bentuk nyata dari pendekatan humanis yang kami lakukan,” ujar Kombes Pol. Artanto.
Polda Jateng berkomitmen untuk terus melaksanakan patroli edukatif dan menjalin kemitraan dengan masyarakat demi menciptakan lingkungan yang aman, bebas dari pungli, dan nyaman untuk aktivitas ekonomi maupun sosial.
Pewarta : Humas Polda Jateng
0 Komentar