Mirisnya Mentalitas “Pejabat Gopey” di Negeri Kaya Raya: Seruan Dr. Bernard Siagian untuk Presiden Prabowo Segera Bertindak!


Jakarta, 29 Juni 2025 – Ketua DPP GAKORPAN-LBH Pers Presisi Polri sekaligus Jurnalis Senior, Dr. Bernard BBBI Siagian, menyampaikan kritik keras terhadap merosotnya mentalitas sejumlah pejabat negara yang terindikasi hanya sibuk pencitraan, namun abai pada derita rakyat.


 "NKRI adalah negara besar dan kaya sumber daya alam. Tapi ironis, justru banyak pejabatnya terperosok jerat hukum dan kehilangan arah moralitas. Pejabat normatif hanya sibuk selfie saat turun kerja, bukan menyelesaikan masalah rakyat," tegas Dr. Bernard.


Ia menyoroti kondisi bangsa saat ini yang terombang-ambing oleh krisis moral birokrasi, di tengah tantangan global yang mengancam, seperti eskalasi konflik nuklir Timur Tengah antara Iran, Irak, dan Israel. Bahkan, potensi ancaman Perang Dunia III menurutnya tidak boleh dianggap remeh.


Presiden Prabowo Diharap Serukan Perdamaian Dunia


Dalam konteks global, Dr. Bernard mendukung langkah Presiden H. Prabowo Subianto yang telah menjalin komunikasi dengan Presiden Rusia dalam upaya mencegah ancaman global. Ia berharap Indonesia sebagai negara Non-Blok dapat mengambil peran signifikan dalam menyuarakan gencatan senjata dan perdamaian dunia, sebagaimana pernah diupayakan oleh mantan Presiden AS, Barack Obama.


 "Sebagai macan Asia, Indonesia harus menjadi perekat damai. Prabowo harus menjadi pemimpin dunia yang menyerukan perdamaian dan menyelamatkan umat manusia dari kehancuran nuklir," ujarnya.

Sampali, Deli Serdang: Bukti Konkret Ketimpangan Sosial


Salah satu sorotan utama Dr. Bernard adalah tragedi kemanusiaan penggusuran paksa di Sampali, Deli Serdang, Sumatera Utara. Ribuan warga yang telah menghuni lahan eks HGU PTPN II selama lebih dari 65 tahun harus kehilangan rumah, sekolah, dan tempat ibadah karena proyek properti elite bernama “Sampali City”.


Penggusuran disebut dilakukan secara brutal oleh alat berat milik pengembang, diduga kuat kolaborasi antara mafia tanah, oknum oligarki, dan pejabat daerah. Ironisnya, proyek tersebut justru diperuntukkan bagi hunian mewah milik asing dan elit penguasa.


 “Kemanusiaan diinjak-injak. Di mana letak keadilan jika rakyat kecil terus disingkirkan untuk proyek kaum pemodal hitam?” kecam Bernard.


Sindiran Pedas: Fenomena Pejabat "Gopey"


Melalui kisah alegori tentang tokoh fiktif “Mr. Gopey” dan “Mak Gopey”, Dr. Bernard menyindir keras para pejabat yang suka tampil seolah dermawan di media sosial, namun kenyataannya hanya demi pencitraan belaka.


 "Berikan dengan tangan kanan, tangan kiri pun tak perlu tahu. Itu baru pejabat sejati. Bukan sibuk selfie saat menyerahkan nasi kotak dan uang goceng hanya demi konten viral,” ujarnya tajam.


Seruan Mendesak ke Presiden Prabowo


Dr. Bernard menegaskan agar Presiden Prabowo segera melakukan Reshuffle Kabinet, mengevaluasi kinerja pejabat yang hanya sibuk pencitraan, dan mempercepat implementasi Program ASTA CITA menuju Indonesia Emas 2045.


Ia juga mendesak agar kasus agraria Sampali segera dituntaskan. Tanah eks HGU PTPN II seluas 4,8 Ha dari total 52 Ha sebagaimana hasil kesepakatan tahun 2002 dan permohonan rakyat sejak 1999 harus dikembalikan kepada rakyat miskin. Ia menyerukan pembentukan Tim Khusus lintas kementerian untuk menyelesaikan persoalan tersebut.


Kasus Debby Grace Siagian, Mahasiswa Berprestasi yang Gagal Kuliah karena Biaya


Lebih jauh, Dr. Bernard menyinggung masalah pendidikan yang makin eksklusif. Ia menyesalkan putrinya sendiri, Debby Grace Siagian, mahasiswa Fakultas Hukum UKI yang terancam putus kuliah karena tidak mampu membayar UKT. Padahal, menurutnya, Debby telah mengajukan berbagai surat keterangan tidak mampu, namun tetap ditolak.


 “Pendidikan harusnya menjadi hak seluruh anak bangsa. Tapi sistem kita masih diskriminatif terhadap anak-anak berprestasi dari keluarga miskin,” tutupnya.


Salam ASTA CITA! Selamat HUT Bhayangkara ke-79! Jayalah INDONESIA EMAS – MACAN ASIA. MERDEKA!!


Redaksi : Rusman Pinem, Farida Sebayang | PPWI-GAKORPAN Sampali Deser)


Pewarta : ANDR

0 Komentar

Posting Komentar