Semarang, 11 Juni 2025 – Misteri kematian seorang pria di bawah Jembatan Kaligarang, Semarang, akhirnya terkuak. Dalam waktu kurang dari tujuh jam sejak laporan diterima, Tim Resmob Polrestabes Semarang berhasil mengamankan dua pria yang diduga terlibat dalam aksi penganiayaan berujung maut tersebut.
Kasus ini bermula dari laporan warga tentang temuan jasad pria di dasar Sungai Kaligarang, Selasa (10/6) sore. Polisi yang menerima laporan langsung melakukan penyelidikan cepat dan mengidentifikasi dua orang yang dicurigai sebagai pelaku. Penangkapan dilakukan di kawasan Banyumanik pada malam harinya.
“Penangkapan berlangsung cepat, sekitar pukul 23.00 WIB. Hanya berselang beberapa jam setelah kejadian. Ini berkat laporan masyarakat dan kesigapan tim di lapangan,” ungkap Kepala Seksi Humas Polrestabes Semarang, Kompol Agung Setiyo Budi, dalam konferensi pers, Rabu (11/6).
Bermula dari Pesta Miras di Kolong Jembatan
Kronologi kejadian yang diungkap kepolisian menunjukkan, korban dan sejumlah orang, termasuk dua terduga pelaku, sedang berpesta minuman keras di bawah Jembatan Kaligarang, Kelurahan Barusari, Selasa siang. Sekitar pukul 14.00 WIB, istri korban yang ikut dalam rombongan pergi membeli minuman tambahan.
Saat kembali sekitar satu jam kemudian, ia mendapati suaminya telah tewas di dasar sungai dengan luka parah di kepala dan wajah. Pihak kepolisian menduga korban sempat terlibat cekcok dan menantang berkelahi dalam kondisi mabuk.
“Korban diduga dianiaya dengan tangan kosong hingga tak sadarkan diri. Setelah itu, tubuhnya diseret dan dijatuhkan ke sungai,” ujar Kompol Agung.
Korban Alami Cedera Fatal di Kepala
Korban yang berusia 32 tahun diketahui merupakan warga Kelurahan Bongsari, Kecamatan Semarang Barat. Hasil autopsi menunjukkan luka fatal berupa patah tulang tengkorak dan pendarahan otak akibat hantaman benda tumpul.
Sementara itu, dua orang yang telah diamankan masing-masing berinisial BT (32), buruh asal Pusponjolo Selatan, dan MAR (28), karyawan swasta warga Ngemplak Simongan. Keduanya kini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolrestabes Semarang.
Penyelidikan Masih Berlanjut
Polisi belum menutup kemungkinan adanya pelaku lain dalam kasus ini. “Kami masih terus mendalami keterangan para saksi dan hasil olah TKP. Jika ditemukan bukti baru, penambahan tersangka sangat mungkin terjadi,” tegas Kompol Agung.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa konsumsi miras di tempat umum tak hanya mengganggu ketertiban, tetapi juga berpotensi memicu tragedi berdarah. Pungkasnya
Pewarta : AL
0 Komentar