Magelang, 26 Juni 2025 — Slogan “Polri Presisi” tampaknya hanya sebatas jargon yang indah di baliho dan televisi. Karena di Kota Magelang, suara rakyat justru mengungkap kenyataan yang pahit: keadilan seolah hanya berlaku untuk mereka yang mampu membayar.
Seorang pelapor kasus penggelapan yang enggan disebutkan namanya menyampaikan kekecewaannya. Ia mengaku telah melaporkan kasusnya ke aparat di Polres Magelang, namun laporan itu mandek begitu saja.
“Kami sudah serahkan bukti lengkap. Tapi tidak ada tindak lanjut. Kami dengar, yang ‘bayar’ langsung ditangani. Jadi ini kantor polisi atau kantor calo hukum?” ucap pelapor dengan nada geram saat ditemui di kawasan Tidar, Magelang, Selasa (25/6/2025).
Tak hanya satu, beberapa warga lainnya juga mengeluhkan hal serupa. Salah satunya adalah Reno Wahyudi, aktivis pemantau peradilan dari Lembaga Advokasi Rakyat Nusantara (LAR-Nusa). Ia menyebut, kasus-kasus di Polres Magelang seperti berjalan berdasarkan “harga”.
“Kami menerima banyak aduan. Logikanya, masyarakat sudah capek-capek buat laporan, malah ditelantarkan. Ini mencederai prinsip pelayanan publik. Kalau tidak ada uang, ya tidak prioritas. Ini sudah jadi rahasia umum,” tegas Reno.
Reno menyebut bahwa pihaknya akan mengirimkan laporan resmi ke Propam Mabes Polri dan Kompolnas atas dugaan pelanggaran etik dan profesionalisme penyidik tertentu di Polres Magelang.
Sementara itu, praktisi hukum dan mantan hakim adhoc Tipikor, Dr. Yustina Kartika, SH, MH, turut angkat bicara. Ia menilai fenomena “uang baru kasus jalan” adalah bentuk korupsi struktural yang merusak tatanan hukum.
“Ini bukan lagi oknum, tapi indikasi pembusukan sistemik. Kalau benar ada penyidik yang main uang untuk jalankan kasus, itu bisa masuk pidana gratifikasi dan pelanggaran etik berat. Harus ada tindakan dari Kapolda atau bahkan Kapolri,” ujar Yustina saat dihubungi lewat sambungan telepon.
Masyarakat kini bertanya:
Di mana janji Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal Polri yang Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan?
Apakah hukum di Magelang hanya untuk mereka yang punya uang dan koneksi?
Jika fenomena ini dibiarkan, bukan tak mungkin kepercayaan publik terhadap Polri makin tergerus. Keadilan pun berubah menjadi barang mewah yang hanya bisa dibeli oleh mereka yang mampu.
#PolriPresisiUntukSiapa #MagelangMintaKeadilan #BerantasPenyidikBusuk #PresisiTanpaAmplop #KeadilanJanganDijual
Pewarta : AJ
0 Komentar