Oknum Warga Semarang Diduga Tipu dan Hamili Wanita Jakarta, Lalu Menghilang — Keluarga Pelaku Diduga Ikut Intimidasi Korban


Semarang, 11 Agustus 2025 – Dugaan kasus penipuan berkedok asmara kembali mencoreng nama Kota Semarang. Seorang pria bernama Dwi Priyo Nugroho, warga Semarang, dilaporkan ke pihak kepolisian setelah diduga menipu, memperdaya, hingga menghamili seorang wanita asal Jakarta, Anggreini, lalu menghilang tanpa tanggung jawab.


Laporan resmi telah dilayangkan pada 31 Juli 2025 dengan nomor B/2501/VII/Respon.7.4./2025/Satreskrim. Namun hingga saat ini, tidak ada kejelasan penyelesaian kasus, dan terlapor belum juga menunjukkan itikad baik untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.


Berdasarkan keterangan korban, peristiwa bermula pada Februari 2023 saat keduanya berkenalan di armada travel Citi Trans rute Semarang–Yogyakarta. Hanya berselang dua minggu, Dwi Priyo kembali menghubungi korban, menjalin komunikasi intens, dan mengaku sebagai duda. Dengan dalih ingin menikahi korban, pelaku melancarkan rayuan manis yang berujung pada hubungan intim hingga korban hamil.


Alih-alih bertanggung jawab, Dwi Priyo justru meminta izin pulang ke Semarang untuk menengok anaknya dari istri pertama. Sejak saat itu, ia menghilang tanpa kabar.


Lebih memprihatinkan, salah satu anggota keluarga terlapor yang mengaku sebagai anggota Polda Jateng bernama Devi Putriningsih Asih justru diduga melakukan intimidasi dan teror kepada Anggreini. Tindakan ini bukan hanya melukai psikologis korban, tetapi juga seolah menjadi upaya menekan agar kasus ini tenggelam.


Hingga berita ini diturunkan, publik mempertanyakan lambannya penanganan perkara yang jelas-jelas telah dilaporkan secara resmi. Aroma pembiaran dan ketidakseriusan mulai tercium, apalagi dengan adanya dugaan intimidasi dari pihak keluarga pelaku yang mengaku aparat.


Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa hukum seharusnya tajam ke atas maupun ke bawah. Jika benar ada yang mencoba melindungi pelaku atau menghalangi korban mencari keadilan, publik berhak menilai ada permainan kotor di baliknya. Ujarnya 



Pewarta : Asmui 

0 Komentar

Posting Komentar